Penyebab Kerusakan Pada Hard Disk :
a.Power Supply yang tidak memadai dan merusak controller harddisk dan motor.
b.Harddisk terjatuh dan merusak mekanik didalamnya dan minimal terjadi bad sector.
c.Terlalu sering dibawa-bawa tanpa pengaman membuat platter harddisk rusak karena guncangan berlebih.
d.Suhu di dalam harddisk yang panas membuat kondisi harddisk dalam lingkungan tidak stabil.

Hal yang masih dapat dilakukan untuk memperbaiki harddisk yang terkena bad sector adalah hanya kondisi dimana harddisk masih berputar, keadaan controller harddisk masih bekerja.

Masalah penyebab bad sector adalah salah satu kerusakan yang sering terjadi.
Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan oleh 3 keadaan :
1.Kondisi dimana platter harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak dapat digunakan.semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.
2.Kondisi platteryang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis.kondisi ini dapat dikatakan cukup stabil untuk harddisk.kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin di low level.
3.Kondisi platter yang aus baik kondisi yang parah atau ringan tetapi kerusakan terdapat di cluster 0 (lokasi di mana informasi partisi harddisk disimpan).kondisi ini tidak memungkinkan diperbaiki.

Membicarakan keadaan harddisk untuk diperbaiki hanya memungkinkan perbaikan pada kondisi ke 2.diman permukaan harddisk masih stabil tetapi terdapat kerusakan ringan di beberapa tempat.

Tahap 1.
Untuk memastikan kondisi platter harddisk yang rusak harus melakukan Low Level Format (LLF). LLF dapat dilakukan dari Bios atau Software.Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di site pembuat harddisk.atau mencari utility file seperti hddutil.exe (dari Maxtor – maxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0.0c 05/02/96.

Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam harddisk serta informasi bad sector.Software ini juga berguna untuk memperbaiki kesalahan pembuatan pada FAT 32 dari Windows Fdisk.

Setelah menjalankan program LLF, maka harddisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan.Pemakaian LLF Software akan menghapus seluruh data didalam harddisk.


Tahap 2.
Proses selanjutnya adalah dengan metode try and error. Tahapan untuk sesi ini adalah :
a.Membuat partisi harddisk : dngan program FDISK dengan satu partisi saja, baik primary maupun extended partisi.Untuk primary dpt dilakukan dengan single harddisk, tetapi bisa menghendaki harddisk sbg extended, diperlukan sbh harddisk sbg proses boot dan telah memiliki primary partisi (partisi yang melakukan booting).
b.Format harddisk : Dengan format C:/C, penambahan perintah /Cuntuk menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector.selama proses format periksa pada presentasi berapa kerusakan harddisk. Ketika program Format menampilkan Trinying To Recover Allocation Unit xxxxxx, artinya program sedang memriksa kondisi dimana harddisk tersebut terjadi bad sector.
c.Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi
d.Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi harddisk yang akan dibuang, lakukan Format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada partisi yang dibuang.
Tetapi bila terjadi kesalahan , misalnya kerusakan bad sector tidak didalam partisi yang akan dibuang melainkan pada partisi yang akan digunakan, anda harus mengukangi kambali proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam membagi partisi yang terkena bad sector. Hal ini perlu diingat :
Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan selanjutnya.Untuk membuang partisi menggunakan cara sebaliknya yaitu dari Z ke C.kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak-acakan akan mengacaukan sisitem partisi harddisk.
e.Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah melakukan pemeriksaan dengan Program FOTMAT, maka pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang mengandung bad sector.
f. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk dengan option 4 (Display Partisi) pada program FDISK.C sebagai primary partisi tidak terlihat.

Buat Kerusakan yang lain baca yang di bawah ini :

Kerusakan yang terjadi pada level 2 adalah Kehilangan Partisi Harddisk dan Data . Ini bisa disebabkan oleh virus atau kesalahan menggunakan program utility. Ada yg perlu diperhatikan dalam mengembalikan Partisi harddisk yang hilang, yaitu kapasitas harddisk dan Jenis File Systemnya. Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan dibanding NTFS atau File System Linux.
- Cek terlebih dahulu partisi harddisk dengan menggunakan FDISK atau Disk Manager
- Untuk mengembalikannya bisa gunakan software seperti Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll.


Kerusakan yg menyebabkan harddisk terdeteksi di BIOS tetapi tidak bisa digunakan, selalu muncul pesan error pada saat komputer melakukan POST. Biasanya ini disebabkan FIRMWARE dari harddisk tersebut yg bermasalah. Untuk gejala ini banyak terjadi pada harddisk merk Maxtor dengan seri nama-nama Dewa. Untuk memperbaikinya anda bisa download program Firmware dari website merk harddisk tersebut.


Kerusakan yang menyebabkan Harddisk benar tidak terdeteksi oleh BIOS dan tidak bisa digunakan lagi. Ini level yang tersulit menurut saya. Karena untuk perbaikannya kita butuh sedikit utak atik perangkat elektronika dan komponen dalamnya. Menganggulangi harddisk yang tidak terdeteksi oleh BIOS banyak cara.
- Mengecek arus listrik yg mengalir ke harddisk
- Mengganti IC pada mainboard Harddisk
- Buka Penutup Cover harddisk dan cek posisi Head harddisk
- Cara yg extreme harddisk yg rusak bisa dikanibal dengan harddisk yg lain yg keruskan berbeda, bisa dengan cara
mengganti maiboardnya atau mengambil IC nya.

Semoga ini bisa jadi referensi tambahan buat kalian yang ingin mencoba memperbaiki harddisk. Semoga berhasil )